X-Steel Pointer

Jumat, 13 Desember 2013

drama

BALADA DI NEGERI ORIGATO

Di suatu tempat terdapat sebuah  kerajaan bernama Origato dan rajanya yang bernama Origami.Origami memiliki dua anak, anak pertama bernama Toyota dan anak kedua bernama Thosiba. Origami adalah raja yang penyakitan, setiap bulan dia kena penyakit baru yang aneh-aneh. Bulan lalu dia kena sariawan di ketiak, sehinggga tiap kali ketiak dia keringetan selalu tersa sakit. Karena keringat ketiak itu mengandung zat asam yang sangat tinggi. Dan tahu sendiri kan kalo sariawan itu paling akit kalo kena yang asam-asam. Dan bulan ini dia kena cacar banjir, itu adalah lelanjutan dari penyakit cacar air yang sudah akut. Origami merasa hidupnya tidak akan lama lagi kehabisan masa aktif lalu mati. Karena itu dia memanggil pelayannya yang bernama Suzuki untuk membagi waris kepada kedua anaknya
Di kamar Origami bersama Suzuki
Origami : “Suzuki kemari kamu, mendekatlah!”
Suzuki    : “Ya tuanku, ada yang bisa saya bantai? Maaf kesalahan teknis tuanku ada yang bisa saya bantu?”
Origami  : “Aku merasa umurku tidak akan lama lagi, kurasa aku akan segera mati. uhuk uhuk” (batuknya lebay kaya sinetron)
Suzuki    : “Tunggu palgi tuanku cepat mati saja mumpung minggu ini ga ada yang mati. jadi yang melayat kan banyak tuan.”
Origami  : “Sembarangan kamu, minggu ini itu ada raja Nenggolan yang mati”
Suzuki    :“Kematian dia ditunda tuan, kemarin kan tuan sudah di sms sama sekretarisnya”
Origami  : “Iya tapi kan yang baca kamu saya belum baca Hp-nya sudah kamu minta.”
Suzuki    : “Maaf tuan kemarin saya lagi ingin sms-an sama dia jadi langsung saya minta Hp-nya., kami udah deket lho”
Origami  : “Ternyata kamu bodohnya dua kali. Pertama, kamu bodoh karena udah ngabisin pulsa saya. Kedua, kamu bodoh karena sekretaris itu kan cowok. Mau tetep diembat.?”
 Suzuki       : “Ah ga mungkin. Dia pasti cewek tuan, namanya aja Sumi kok.”
Origami : “ Iya nama dia emang Sumi. Tapi itu Cuma nama pendek, nama paanjangnya itu Sumitroooooooooooo.”
Suzuki        : “O-nya harus panjang begitu ya kalo nyebut dia?”
Origami  : “Iya dong.. kan itu nama panjang jadi harus panjang.”
Suzuki        : “Kok tuan bisa tahu kalo dia cowok? Dia kan asisten baru dan tuan belum pernah ketemuu.”
Origami  : “Sebelum kamu, saya itu sudah jadi korban dia. Sudah 2 mobil saya kasih buat dia. Tapi dia kembalikan.”
Suzuki        : “Yang benar tuan? Mobil yang mana?”
Origami  : “Itu lho mobil yang ada di garasi nomer 3.”
Suzuki        : “Yang di garasi nomer 3 kan mobil jenazah semua tuan. Pantas saja dikembalikan. Tuan ini aneh-aneh saja”
Origami  : “Heh saya ini sudah tua. Nanti kalo saya jalan-jalan sama dia pake mobil jenazah kan praktis. Jadi gak repot nelpon kamu.”
Suzuki     : “Tahu sudah tua kenapa masih jala-jalan ke taman hiburan? Harusnya tuan itu jalan-jalannya ke taman pemakaman biar lebih praktis.”
Origami  : ( Tiba-tiba kejang-kejang dan muncul busa dari mulutnya)
Suzuki        : “Aduh, tuan kenapa tuan? Tadi makan sabun ya? Kan sudah saya bilang kalo cuci perut itu pake obat bukan pake sabun!”
Origami  : “Saya lagi sekarat bodoh. Cepat panggil dokter!”
Suzuki        : “Dokter..! Dokter..!! ” ( beberapa menit)
Suzuki        : “Kayanya dia ga dengar tuan”
Origami  : “Maksud saya itu ditelpon bodohh.! Jarak dia itu kan 12 Km, masa kamu panggil”
Suzuki        : (menelpon dokter)
Beberapa saat kemudian dokter datang dengan masih memakai pakaian tidur. Karena Suzuki menelpon saat dia masih tidur, dia masih tidur karena tadi malam sibuk lembur mengoperasi pasien dengan metode operasi Aljabar.  Metode operasi yang paling sulit.
Dokter        : (mengetuk pintu dengan lembut sambil menguap karena masih ngantuk)
Suzuki        : (mempersilakan masuk)
Origami  : (membaca papan nama dokter) “Tokomura?” (memanggil Suzuki lalu membisikinya) “Kamu itu kurang ajar yaa,, dia itu kan dokter hewan peliharaan saya”
Suzuki     : “Maaf tuan, dokter yag lain sedang demo naik pangkat jadi suster. Lagipula  saya sering dengar permaisuri memanggil tuan babi”
Origami  : “Bukan babi bodoh, tapi baby. Karena dia lulusan SD jadi nyebutnya babi”
Dokter        : (tertawa kecil lalu mendehem) “Ehemm, jadi keluhannya apa tuan?”
Origami  : “heh kamu itu dokter hewan. Mana bisa mengobati saya?”
Dokter        : “Tenang tuan, saya perna satu kali mengobati orang”
Origami  : “Siapa orang yang kamu obatin”
Dokter        : “orang utan”
Origami  : (tambah kejang dan busa yang keluar dari mulutnya tambah banyak, membuat dokter dan Suzuki panik)
Dokter        : “Aduh gawat! Lebih baik langsung saya suntik saja” (menyuntik raja)
Origami  : (sembuh dengan seketika)
Suzuki        : “wuihh hebat anda, raja saya langsung sembuh. Memang tadi disuntik apa?” (menepuk pundak dokter)
Dokter        : “suntik rabies” (menunjukkan suntikannya)
Origami  : (langsung mati dengan seketika, membuat Suzuki dan dokter panik lagi)
Suzuki    : “haduhh gimana ini? Raja?  Raja?  Raja beneran mati ya? Masak ga ada kata-kata terakhir? Harusnya kan ada kata-kata terakhir,,  yah wassalamualaikum gitu atau cukup sekian dan terimakasih. Itu kan kata-kata terakhir yang gampang raja. Masa ga sempet?”
Origami  : “heh sebenarnya saya itu punya kata-kata terakhir buat kamu, tapi berhubung saya sudah mati jadi saya ga bias bilang. Dan lagi, saya punya surat wasiat untuk kedua anak saya dan mau saya serahkan sendiri rencananya. Tapi berhubung saya sudah mati jadi lebih baik kamu saja yang menyerahkannya ya! Suratnya ada di laci meja sana” (menunjuk meja kerjanya)
Suzuki    : (membuka laci mejanya lalu mencari surat wasiat raja) “raja? Hmm suratnya yang amplop warna cokelat atau hitam?”
Origami  : “yang warna coklat”
Suzuki    : “kalau yang warna hitam apa?”
Origami  : “ yang warna hitam itu bukan amplop bodoh! Itu taas kresek isinya bangkai tikus yang mati kena supertrap”
Suzuki    : “ee raja! Kalo amplop yang warna putih?”
Origami  : “itu bukan amplop, itu tas kresek warna putih.. sudah, kamu ini ganggu saya saja.”
Suzuki    : “lho emang raja mau ngapain?”
Origami  : “saya itu mau mati! Dari tadi ga jadi mati,, kamu ganggu saya teruss sihh”
Dokter    : “ee tunggu,, jangan mati dulu raja! Kalo raja mati terus yang bayar saya siapa?”
Origami  : “haduhh,, kamu itu ganggu juga, kamu itu sudah bikin saya mati kenapa masih minta bayar sama saya? Itu minta saja sama yang manggil kamu..” (menunjuk Suzuki   lalu mati khheeeek)
Dokter    : “ nahh sini mana bayaran saya? 5 juta”
Suzuki    : “ mahal amat!! Masak cuma suntik gituan bayarnya 5 juta?”
Dokter    : “ asal kamu tahu ya.. obat saya ini kalo diminum orang sakit, sakitnya itu langsung ga kerasa”
Suzuki    : “ ah ga mungkin, masa Cuma minum itu saya langsung sembuh”
Dokter    : “siapa bilang kamu akan sembuh? Setelah minum ini kamu itu akan langsung mati”
Suzuki    : “katanya sakitnya langsung hilang? Masa malah mati.”
Dokter    : “ lho kalo mati kan sakitnya hilang.. bener kan obat saya bikin sakit langsung hilang?”
to be continyussss


puisi


LAUT

Laut itu biru, langit juga biru
Tapi laut tak pernah jadi abu-abu
Laut itu luas,  jauh berbatas
Menelan ikan berenang bebas
Ombaknya berlarian
Berlari mencium pantai
Kadang pecah menghantam karang
Membawa kapal mengapung tenang
Lalu sore datang
Sutra jingga membalut mesra

Bulan hadir bersama bintang
Laut tetap tak bisa tenang