BALADA DI
NEGERI ORIGATO
Di suatu tempat
terdapat sebuah kerajaan bernama Origato dan rajanya yang bernama
Origami.Origami memiliki dua anak, anak pertama bernama Toyota dan anak kedua
bernama Thosiba. Origami adalah raja yang penyakitan, setiap bulan dia kena
penyakit baru yang aneh-aneh. Bulan lalu dia kena sariawan di ketiak, sehinggga
tiap kali ketiak dia keringetan selalu tersa sakit. Karena keringat ketiak itu
mengandung zat asam yang sangat tinggi. Dan tahu sendiri kan kalo sariawan itu
paling akit kalo kena yang asam-asam. Dan bulan ini dia kena cacar banjir, itu
adalah lelanjutan dari penyakit cacar air yang sudah akut. Origami merasa
hidupnya tidak akan lama lagi kehabisan masa aktif lalu mati. Karena itu dia
memanggil pelayannya yang bernama Suzuki untuk membagi waris kepada kedua
anaknya
Di kamar Origami
bersama Suzuki
Origami : “Suzuki kemari
kamu, mendekatlah!”
Suzuki : “Ya tuanku,
ada yang bisa saya bantai? Maaf kesalahan teknis tuanku ada yang bisa saya
bantu?”
Origami : “Aku merasa umurku
tidak akan lama lagi, kurasa aku akan segera mati. uhuk uhuk” (batuknya lebay
kaya sinetron)
Suzuki : “Tunggu
palgi tuanku cepat mati saja mumpung minggu ini ga ada yang mati. jadi yang
melayat kan banyak tuan.”
Origami : “Sembarangan kamu,
minggu ini itu ada raja Nenggolan yang mati”
Suzuki :“Kematian
dia ditunda tuan, kemarin kan tuan sudah di sms sama sekretarisnya”
Origami : “Iya tapi kan yang
baca kamu saya belum baca Hp-nya sudah kamu minta.”
Suzuki : “Maaf tuan
kemarin saya lagi ingin sms-an sama dia jadi langsung saya minta Hp-nya., kami
udah deket lho”
Origami : “Ternyata kamu
bodohnya dua kali. Pertama, kamu bodoh karena udah ngabisin pulsa saya. Kedua,
kamu bodoh karena sekretaris itu kan cowok. Mau tetep diembat.?”
Suzuki :
“Ah ga mungkin. Dia pasti cewek tuan, namanya aja Sumi kok.”
Origami : “ Iya nama dia
emang Sumi. Tapi itu Cuma nama pendek, nama paanjangnya itu
Sumitroooooooooooo.”
Suzuki : “O-nya
harus panjang begitu ya kalo nyebut dia?”
Origami : “Iya dong.. kan itu
nama panjang jadi harus panjang.”
Suzuki : “Kok tuan
bisa tahu kalo dia cowok? Dia kan asisten baru dan tuan belum pernah ketemuu.”
Origami : “Sebelum kamu, saya
itu sudah jadi korban dia. Sudah 2 mobil saya kasih buat dia. Tapi dia kembalikan.”
Suzuki : “Yang benar
tuan? Mobil yang mana?”
Origami : “Itu lho mobil yang
ada di garasi nomer 3.”
Suzuki : “Yang di
garasi nomer 3 kan mobil jenazah semua tuan. Pantas saja dikembalikan. Tuan ini
aneh-aneh saja”
Origami : “Heh saya ini sudah
tua. Nanti kalo saya jalan-jalan sama dia pake mobil jenazah kan praktis. Jadi
gak repot nelpon kamu.”
Suzuki : “Tahu sudah
tua kenapa masih jala-jalan ke taman hiburan? Harusnya tuan itu jalan-jalannya
ke taman pemakaman biar lebih praktis.”
Origami : ( Tiba-tiba
kejang-kejang dan muncul busa dari mulutnya)
Suzuki : “Aduh, tuan
kenapa tuan? Tadi makan sabun ya? Kan sudah saya bilang kalo cuci perut itu
pake obat bukan pake sabun!”
Origami : “Saya lagi sekarat
bodoh. Cepat panggil dokter!”
Suzuki : “Dokter..!
Dokter..!! ” ( beberapa menit)
Suzuki : “Kayanya
dia ga dengar tuan”
Origami : “Maksud saya itu
ditelpon bodohh.! Jarak dia itu kan 12 Km, masa kamu panggil”
Suzuki : (menelpon
dokter)
Beberapa saat kemudian
dokter datang dengan masih memakai pakaian tidur. Karena Suzuki menelpon saat
dia masih tidur, dia masih tidur karena tadi malam sibuk lembur mengoperasi
pasien dengan metode operasi Aljabar. Metode operasi yang paling sulit.
Dokter : (mengetuk pintu
dengan lembut sambil menguap karena masih ngantuk)
Suzuki :
(mempersilakan masuk)
Origami : (membaca papan nama
dokter) “Tokomura?” (memanggil Suzuki lalu membisikinya) “Kamu itu kurang ajar
yaa,, dia itu kan dokter hewan peliharaan saya”
Suzuki : “Maaf tuan,
dokter yag lain sedang demo naik pangkat jadi suster. Lagipula saya
sering dengar permaisuri memanggil tuan babi”
Origami : “Bukan babi bodoh,
tapi baby. Karena dia lulusan SD jadi nyebutnya babi”
Dokter : (tertawa
kecil lalu mendehem) “Ehemm, jadi keluhannya apa tuan?”
Origami : “heh kamu itu
dokter hewan. Mana bisa mengobati saya?”
Dokter : “Tenang
tuan, saya perna satu kali mengobati orang”
Origami : “Siapa orang yang
kamu obatin”
Dokter : “orang
utan”
Origami : (tambah kejang dan
busa yang keluar dari mulutnya tambah banyak, membuat dokter dan Suzuki panik)
Dokter : “Aduh
gawat! Lebih baik langsung saya suntik saja” (menyuntik raja)
Origami : (sembuh dengan
seketika)
Suzuki : “wuihh
hebat anda, raja saya langsung sembuh. Memang tadi disuntik apa?” (menepuk
pundak dokter)
Dokter : “suntik
rabies” (menunjukkan suntikannya)
Origami : (langsung mati
dengan seketika, membuat Suzuki dan dokter panik lagi)
Suzuki :
“haduhh gimana ini? Raja? Raja? Raja beneran mati ya? Masak ga ada kata-kata
terakhir? Harusnya kan ada kata-kata terakhir,,
yah wassalamualaikum gitu atau cukup sekian dan terimakasih. Itu kan
kata-kata terakhir yang gampang raja. Masa ga sempet?”
Origami :
“heh sebenarnya saya itu punya kata-kata terakhir buat kamu, tapi berhubung
saya sudah mati jadi saya ga bias bilang. Dan lagi, saya punya surat wasiat
untuk kedua anak saya dan mau saya serahkan sendiri rencananya. Tapi berhubung
saya sudah mati jadi lebih baik kamu saja yang menyerahkannya ya! Suratnya ada
di laci meja sana” (menunjuk meja kerjanya)
Suzuki :
(membuka laci mejanya lalu mencari surat wasiat raja) “raja? Hmm suratnya yang
amplop warna cokelat atau hitam?”
Origami :
“yang warna coklat”
Suzuki :
“kalau yang warna hitam apa?”
Origami :
“ yang warna hitam itu bukan amplop bodoh! Itu taas kresek isinya bangkai tikus
yang mati kena supertrap”
Suzuki :
“ee raja! Kalo amplop yang warna putih?”
Origami :
“itu bukan amplop, itu tas kresek warna putih.. sudah, kamu ini ganggu saya
saja.”
Suzuki :
“lho emang raja mau ngapain?”
Origami :
“saya itu mau mati! Dari tadi ga jadi mati,, kamu ganggu saya teruss sihh”
Dokter :
“ee tunggu,, jangan mati dulu raja! Kalo raja mati terus yang bayar saya
siapa?”
Origami :
“haduhh,, kamu itu ganggu juga, kamu itu sudah bikin saya mati kenapa masih
minta bayar sama saya? Itu minta saja sama yang manggil kamu..” (menunjuk
Suzuki lalu mati khheeeek)
Dokter :
“ nahh sini mana bayaran saya? 5 juta”
Suzuki :
“ mahal amat!! Masak cuma suntik gituan bayarnya 5 juta?”
Dokter :
“ asal kamu tahu ya.. obat saya ini kalo diminum orang sakit, sakitnya itu
langsung ga kerasa”
Suzuki :
“ ah ga mungkin, masa Cuma minum itu saya langsung sembuh”
Dokter :
“siapa bilang kamu akan sembuh? Setelah minum ini kamu itu akan langsung mati”
Suzuki :
“katanya sakitnya langsung hilang? Masa malah mati.”
Dokter :
“ lho kalo mati kan sakitnya hilang.. bener kan obat saya bikin sakit langsung
hilang?”
to be continyussss