THE RAPORT
Langit pagi biru menggantung, para makhluk
barulah bangun. Embun-embun di pucuk daun masih segar menetes pelan. Cieelah puitis
banget, ini kan cerpen romantis komedi .Maunya sih jadi romantis tapi malah
jadi komedi. Jadi, para tokoh di cerpen ini ingin sebuah kisah romantis tapi
karena kisah mereka sangat mengenaskan kisah mereka jadi komedi untuk orang
lain (huhuhu jadi seneng).
Hari ini adalah hari yang biasa tapi
spesial, pasalnya hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur
akhir semester dua. Di SMA 1 Grabag terlihat banyak siswa baru dari smp mereka
masing-masing. Ada seorang anak kaya sombong bernama Alex, dia sangat sombong
karena selain dia kaya dia juga ganteng. Tapi di cerpen ini kita tidak akan
ngomongin dia. Yang akan kita simak adalah anak-anak kelas dua yang sekarang
baru naik dari kelas satu (padahal kelas satu letaknya lebih tinggi dari kelas
dua, harusnya kan turun). Anak-anak ini sedang kebingungan mencari kelas baru
mereka (walaupun kelasnya udah jelek, tetap saja dibilang kelas baru). Dan kita
akan memerhatikan lebih dekat pada dua anak yang kelihatannya paling bingung
diantara yang lain. Mereka berdua adalah Rizki dan Rayhan mereka itu kembar cuma
beda dikit. Cuma beda ibu beda bapak beda tanggal lahir 2 bulan dan beda nasib,
(bedanya dikit kan). Setelah muter-muter mencari akhirnya mereka temukan kelas
mereka di XI IPS 1, kelas yang paling pojok dan paling serem (serem baunya
karena dekat WC). Mereka dapat meja paling depan dan paling jelek.
“haduh sial Riz, kita dapat meja yang
sifatnya kaya puasa kamu, banyak bolongnya Riz..” keluh Rayhan.
“sialan kamu,, udah lah Ray syukurin aja
daripada dapat yang bolongnya semua. Lagipula asik kalo banyak bolongnya gini
kita bisa main billyard pake gundhu Ray.” Balas Rizki
Lalu terjadilah percakapan yang ga penting tentang
gundhu. Mulai dari tokoh Mahatma Gundhu sampai lagu Gundhu-gundhu pacul mereka
omongin semuanya. Setelah cukup lama datanglah wali kelas mereka yang bernama
Pak Budi. Pak Budi ini guru Pkn (Pendidikan kenakalan, ohh salah bukan itu). Beliau
ini kalau sedang menasehati muridnya suka memakai pasal-pasal dalam UUD (kalau
saya lebih suka pasal swalayan sihh). Selanjutnya Pak Budi memperkenalkan
dirinya.
“selamat pagi anak-anakku yang berasal
dari ibu yang berbeda. Nama saya Budi Waluyo saya wali kelas kalian dan saya
mengampu mata pelajaran Pkn. Anak saya dua dan istri saya satu, satu di
Magelang, satu di Semarang, satu di Jogja dan satu di rumah. Haha tadi itu
hanya bercanda jangan dianggap lelucon, anggap saja tidak serius. OK kalian
sudah kenal saya tapi saya belum kenal kalian jadi silahkan saya absen lalu
kalian tunjuk atap. Karena ada pepatah tak kenal maka kenalan donk.”
Dasar guru kok bercanda, tapi daripada
bercandi kan berat. Pak Budi mengabsen satu persatu sesuai abjad dan sekarang
telah sampai ke R.
“ Rayhan Fahrezi?”
“hadir pak” sahut Ray.
“Rizki?”
Rizki tunjuk jari akan tetapi ternyata
bukan hanya dia yang tunjuk jaro. Ada seorang cewek yang tunjuk jari saat
disebut nama Rizki. Pak Budi melanjutkan absen.
“hmm Rizki Anadila..” teriak Pak Budi
untuk memperjelas.
Rizki buru-buru menurunkan tangannya
setelah tahu yang dipanggil bukan dirinya. Anak lain tertawa pelan, tapi Ray
tertawa sangat keras dambil mengejek Rizki dan Rizki hanya tertunduk malu
sambil mengumpat dalam hatinya (sialan,, dasar cewe plagiat bisanya niru nama
orang).
Dan dihari itu yang terjadi hanyalah
perkenalan-perkenalan dan obrolan ringan sampai bel pulang berbunyi. Pada saat
akan berkemas pulang Ray mengajak Rizki nonton konser.
“gimana Riz? Slank ini Riz, band papan
atas..”
“tapi Ray besok kan kita sekolah dan kata
kamu konsernya jam 10:00,, kita kan masih pelajaran”
“haduh Riz bolos aja, ini Slank Riz, tapi
kalo kamu ga mau ga apa lah, tolong besok aku diijinkan yaa.. bilang saja kalo
aku sakit Riz.”
“huhh dasar,, bolos kok ijin.. tapi ga
apalah daripada aku yang bolos”
Pagi harinya ternyata benar Ray membolos
dan Rizki pun juga berniat untuk menepati janjinya pada Ray. Pagi ini pelajaran
pertama adalaaah Bahasa Inggris, gurunya Bu Anna guru yang kata anak didiknya
terkenal lebih galak dari anjingnya (mungkin di pagar rumahnya terpasang ‘AWAS
MAJIKAN LEBIH GALAK DARI ANJINGNYA’). Bu Anna mulai mengabsen dan sampai pada
nama Rayhan.
“Rayhan Fahrezi?”
“sakit bu! Tadi ibunya tepon saya” sahut
Rizki dan beruntung Bu Anna percaya.
Tiba-tiba dari pintu terdengar suara
ketukan lalu masuk seorang wanita.
“permisi bu, saya ibunya Rayhan. Saya kemari
ingin memberikan buku Ray yang tadi
ketinggalan di rumah..” kata Ibu Ray
Bu Anna langsung menatap Rizki dengan
pandangan sinis lalu berkata
“jadi Rizki,, Rayhan sakit apa?” tanya Bu
Anna
Dalam hati Rizki berkata
‘aduhh sial ini pasti kena marah Bu Anna
sama ibunya Ray,, haduuh bohong bikin rempong’
mungkin kalian masih bingung kenapa cerpen
ini saya kasih nama ‘The Raport’. Naah saya akan kasih tahu,,.. Ups maaf Cuma bercanda,
kalian cari tahu saja sendiri karena cerpen ini akan memiliki kelanjutannya..
JADII
TO BE CONTINYUSSSS